Rabu, 27 April 2016

HBD Gereja Katolik Wonosari

Dirgahayu
GEREJA SANTO PETRUS KANISIUS
WONOSARI
Semoga umat Wonosari semakin berkembang, cerdas, tangguh dan misioner.

Santo Petrus Kanisius doakanlah kami. Amin

Senin, 25 April 2016

Jadwal Novena ke 9 Goa Maria Tritis Wonosari

Penutupan Novena dan Pembukaan Bulan Maria
Di Goa Maria Tritis Gunungkidul,
1 Mei 2016
Dipimpin oleh Rm Budi Subanar SJ
Dimeriahkan oleh koor dari Shakuntala Voice bersama UKM Kerawitan Sanata Dharma


Sabtu, 16 April 2016

Santa Bernadette dari Lourdes

Santo~Santa 16 April.

PESTA SANTA BERNADETTE

Inilah kisah tentang seorang gadis yang hampir sepanjang hidupnya menderita sakit. Namun ia menanggung segala penderitaannya itu dengan tabah dan penuh sukacita. Sekarang ia diangkat menjadi santa pelindung orang-orang sakit. Namanya ialah Bernadette.

Pada tanggal 7 Januari 1844, dari pasangan Francois Soubirous -seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin- dan isterinya, Louise Casterot, lahirlah seorang bayi, anak mereka yang sulung. Bayi itu mereka beri nama Marie Bernarde. Karena perawakannya yang kecil mungil, anak itu kemudian biasa dipanggil Bernadette (Bernarde kecil).

Sejak bayi kesehatan Bernadette kurang baik. Ia selalu saja menderita sakit, terutama asma. Bukannya mengeluh, tetapi Bernadette mempersembahkan semua penderitaannya kepada Tuhan sebagai silih demi pertobatan orang-orang berdosa. . Bagi Bernadette, sakit juga bukan berarti bebas dari segala tugas dan kewajiban. Ia tetap harus membantu ibunya mengasuh kelima adiknya. Dan ketika Bernadette telah dianggap cukup umur, ia pun harus bekerja sebagai pembantu dan penggembala ternak.

Bunda Maria dari LourdesSuatu hari, pada tanggal 11 Februari 1858, suatu peristiwa yang luar biasa terjadi. Ketika ia bersama seorang adik dan seorang temannya sedang mencari kayu bakar di padang, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di sebuah gua yang disebut Massabielle (=Batu Besar), di tepi sungai Gave dekat kota Lourdes. Bernadette tidak tahu siapa wanita cantik itu dan apa yang ia inginkan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya sebanyak 18 kali. Pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16, Bunda Maria mengungkapkan siapa dirinya, "Akulah yang Dikandung Tanpa Dosa." ('Que Soy Era Immaculada Conceptiou' atau 'I Am The Immaculate Conception').

Setelah peristiwa penampakan itu Bernadette semakin banyak menderita, baik karena kecurigaan orang-orang yang tidak mau percaya, oleh perhatian berlebihan dari mereka yang percaya serta ancaman dari penguasa setempat. Semuanya itu ditanggungnya dengan tabah dan sabar.

Pada usia 22 tahun, Bernadette menggabungkan diri dengan Suster-suster Karitas di Nevers, Perancis. Tiga belas tahun lamanya ia tinggal di biara dan sebagian besar dari waktu tersebut dihabiskannya di tempat tidur karena sakit yang dideritanya.

"Pekerjaanku semakin maju," kata Bernadette.
"Pekerjaan apa?" tanya seorang suster keheranan.
"Pekerjaan bersakit-sakit!" jawabnya sambil tersenyum.

Bernadette seorang yang sangat rendah hati. Lebih dari apa pun, ia tidak ingin dipuji. Suatu ketika seorang suster bertanya kepadanya apakah ia merasa bangga karena dipilih oleh Bunda Maria. "Bagaimana mungkin," Bernadette cepat-cepat menjawab, "Bunda Maria memilih saya justru karena saya inilah yang paling hina." Suatu jawaban dari kerendahan hati yang paling dalam!

Bernadette wafat pada tanggal 16 April 1879 dalam usia 35 tahun karena penyakit tuberculosis. Tubuhnya masih utuh hingga kini meskipun ia telah meninggal lebih dari seabad yang lalu. 

Pada tahun 1909, sehubungan dengan diajukannya permohonan beatifikasi, makam Bernadette kemudian digali dan jenazah diangkat dari dalam tanah. Uskup Gauthey dari Nevers, bersama dengan para wakil dan pejabat Gereja dan  semua yang hadir merasa takjub melihat jenazah Bernadette yang tampak persis sama seperti pada hari ia meninggal. Tubuhnya utuh sempurna, tak tercium bau busuk, pun tak didapati tanda-tanda kerusakan pada tubuh mungil yang terbaring dalam peti jenazah.
Pada tanggal 14 Juni 1925, Paus Pius XI memaklumkan Bernadette Soubirous sebagai `Beata', lalu pada tahun 1933 dikanonisasi  oleh Paus Pius XI
Jenazah Santa Bernadette yang sampai saat ini masih utuh tersebut kini disemayamkan di  The Marian shrine at Nevers (Bourgogne, France)

"Aku tidak menjanjikan kamu kegembiraan di dunia ini, tetapi di dunia yang akan datang."
-Pesan Bunda Maria dalam suatu penampakan kepada St. Bernadette Soubirous-


 YESAYA: www.indocell.net/yesaya”


Selasa, 05 April 2016

Lingkungan Perak menyambut Paskah 2016

Bahagia itu.....bisa bersama menunjukkan talenta🙏
Menyambut Paskah 2016 yg lalu....lingkungan Paulus Perumahan Rakyat juga ikut bersemangat mempersiapkan dan memeriahkannya.

Terutama dengan latihan koor agar bisa mengiringi Misa Vigili Paskah dengan lagu-lagu bahasa Jawa dengan iringan gamelan.
Semangat latihan bareng-bareng 

Bahagia itu.....bisa berbagi😇
Mengumpulkan sembako untuk dibagikan ke keluarga yang membutuhkan di sekitar lingkungan Perak(Tawarsari,Pandansari,Gadungsari dan Purbosari)....ada 30 paket sembako dan ada sisa uang untuk kas aksi sosial natal mendatang☺
Bila ada yg ngersakke laporan rinci utk aksi sosial Paskah bisa japri ya....😄

Bahagia itu......bisa ikut dalam perayaan di Pekan Suci
Minggu Palma 2016
Jumat Adi
Vigili Paskah 2016