Jumat, 06 Mei 2016

Tata Cara Berbusana dalam Gereja

Etika Berbusana di Gereja
oleh: P. A.G. Tri Budi Utomo *

“… tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor 6:19- 20).
offshoulder
tank top

baju tipis (transparan)



hipster
rok mini
shorts

Meskipun jaman sudah modern, namun diskusi tentang kesopanan (etiket) dalam penampilan ketika beribadah tetaplah hangat dibicarakan. Kesopanan atau etika dalam penampilan adalah cerminan penghargaan diri terhadap martabat diri dan siapa yang dihadapi. 

Nampaknya ada gejala yang cukup signifikan bahwa masyarakat kita sedang mengidap wabah yang bernama "INYORANSIA" (ignorantia), artinya: ketidakmampuan membedakan dalam menempatkan diri pada suatu keadaan / ruang. Misalnya, tidak tahu membedakan antara: ruang publik dan ruang privat, urusan bisnis dan pelayanan, urusan beribadah dan rekreasi, ekaristi dan hiburan, terhadap orang tua dan terhadap teman, terhadap Tuhan dan terhadap manusia, dan sebagainya. Terhadap gejala tersebut ada orang yang berpendapat bahwa itu merupakan tanda (sinyal) memudarnya peran orangtua sebagai pembentuk kepribadian anak, ada yang berpendapat bahwa institusi pendidikan yang semakin pragmatis dan materialistis, ada juga yang berpendapat bahwa budaya sensualisme telah meresapi semua aspek kehidupan, atau telah terjadi merosotnya penanaman nilai dalam institusi keagamaan.

Katekismus Gereja Katolik (nomor 1387) menasihatkan Supaya kita mempersiapkan diri secara wajar / layak (properly) untuk menerima Sakramen Ekaristi. Umat beriman perlu memperhatikan pantang serta sikap (gerak-gerik, pakaian) selama beribadah sehingga terungkap penghormatan, kekhidmatan, dan kegembiraan yang sesuai dengan saat di mana Kristus bersatu dengan kita. Kristus menjadi tamu agung sekaligus tuan (bahkan Tuhan) kita.

Gereja adalah bait kudus. Dari kata Ibrani 'Qadosh', artinya dikhususkan, bukan hal yang generik disama-ratakan dengan tempat lain pada umumnya. Ruang kudus berarti ruang itu memang disepakati dan difungsikan sebagai KHUSUS bagi Tuhan, sehingga segala peralatan dan perilaku dan penampilan juga disiapkan secara khusus. Dipilih menjadi istimewa memang karena khusus untuk Tuhan, dengan kata lain 'hak milik Tuhan'. Maka hari Sabat dan hari-hari raya keagamaan disebut sebagai hari kudus karena pada hari tertentu itu seluruh waktu di-KHUSUS-kan bagi Tuhan. Maka tidak mengherankan di tempat-tempat suci / keramat (di Yerusalem, di Bali, bahkan juga ada kesaksian di beberapa gereja Katolik di China) yang menyediakan peminjaman kain penutup / scarf bagi pengunjung yang memakai celana pendek, rok mini atau tank-top. Ini adalah masalah kelayakan dan sikap penghormatan terhadap martabat tertentu.

Seorang perancang busana terkemuka, Anne Avantie, sering kali memberi ceramah di berbagai gereja karena dia prihatin tentang cara berbusana yang kurang tepat dari para jemaat. Menurutnya sudah saatnya Gereja memberikan perhatian khusus untuk membenahi umat dalam etika berbusana ketika memasuki rumah Tuhan. Pada tanggal 24 September 1956, Vikjen Vatican era Paus Pius XII mengeluarkan edaran yang mengatur tentang detail syarat pakaian yang dianggap layak untuk beribadah di gereja yakni baju berkerah terbuka tidak lebih dari dua jari dari pangkal leher menutup pundak (bahu) dan lengan dengan bawahan menutup lutut.

Adalah sungguh sangat baik kebiasaan di keluarga untuk mempersiapkan anak-anak sebelum berangkat pergi ke Misa dengan sikap lahir dan batin secara benar. Sejak anak-anak dijelaskan bahwa ke gereja adalah berkunjung ke rumah Tuhan, kalau ke pesta saja kita memilih baju yang pantas untuk pesta, maka ke gereja pun juga memilih baju yang pantas untuk menghadap Tuhan. Demikian pula bagaimana sikap kita ketika memasuki gereja dan ketika peribadatan berlangsung. Pengajaran semacam itu membangun kepribadian dan iman anak. Penampilan kita merupakan cermin bagaimana kita menempatkan Tuhan Yesus dalam diri kita.

Sikap hormat dan etika berpakaian tersebut tentu bukan hanya berlaku pada saat Misa Minggu tetapi juga pada saat Misa Harian, Perayaan Sakramen lain (misalnya pemberkatan pernikahan dan pengakuan dosa), saat doa / misa lingkungan, pendalaman iman dan ibadat devosional (gua Maria, adorasi, meditasi). Sangat bagus bahwa di kapel adorasi pastoran Yakobus disediakan kain / scarf penutup bagi yang memerlukan atau merasa bahwa pakaian yang dipakainya bisa mengganggu atau membiaskan sikap doa orang lain.

Dalam perdebatan tentang etika berpakaian seringkali berkembang pada sensitif gender (menyalahkan kaum wanita), yang salah sebenarnya mata yang melihat, yang penting adalah sikap batin, mengapa agama kok ngurusin masalah pakaian, terlalu kolot tidak mengikuti perkembangan jaman, dsb. Menekankan sisi batin (mengatakan: yang penting aku tidak bermaksud jahat!) dan menunjuk bahwa pihak lain yang salah, merupakan sikap yang tidak tepat dalam ajaran moral. Baik kalau kita menyimak bahwa tata lahir sama pentingnya dengan tata batin. Dalam ajaran Gereja dijelaskan bahwa sikap manusia ada tiga jenis: sikap kasih (charity), sikap salah (jahat, dosa atau sin / evil) dan sikap lalai (sin by omission) .

  Yang termasuk sikap kasih adalah:
a. mengatakan / melakukan kebenaran demi keselamatan, sukacita dan kesejahteraan;
b. mengingatkan sesama agar melakukan apa yang benar dan berkenan bagi Tuhan;
c. mewartakan ajaran iman agar sesama menjadi orang katolik yang lebih baik;
d. menolong sesama agar mereka semakin menghormati, mengalami sukacita dan mencintai Tuhan.

  Yang termasuk sikap jahat / salah adalah:
a. menyalahkan orang lain karena merasa senang / bangga jikalau dapat menyalahkan;
b. dengan sengaja: tahu, mau dan sadar melakukan sesuatu yang berlawanan dengan ketentuan yang berlaku;
c. menghalang-halangi orang lain untuk mengalami kebenaran, sukacita dan kasih Tuhan.

  Yang termasuk dosa kelalaian (sin by omission) adalah:
a. tahu tentang apa yang benar dan baik, tetapi memilih untuk tidak melakukan yang baik dan benar;
b. melakukan sesuatu yang menyebabkan / memudahkan orang lain jatuh dalam kesalahan / dosa;
c. membenarkan diri dengan menyalahkan orang / pihak lain

Kiranya masalah etika berpakaian dan perilaku salah di dalam gereja sangat sedikit orang yang dengan sengaja dan terencana memamerkan keindahan tubuh atau mode pakaian supaya orang lain (terutama yang masih dangkal iman) jatuh dalam pencobaan. Hemat saya, kebanyakan dari jemaat memang belum tahu (ignorantia) membedakan dan menempatkan diri karena sangat sedikit diajarkan, baik di lingkungan rumah tangga ataupun sekolah dan dalam pergaulan. Maka sangat baik jikalau kita mulai mengenal dan mengajarkan apa yang baik, benar dan berkenan bagi Allah. Hendaklah kita sekalian juga tidak jatuh dalam dosa kelalaian dengan tidak mewartakan apa yang baik dan benar ini. Mari kita mulai dari diri kita masing masing, dari keluarga kita lalu di paroki kita untuk saling mengingatkan satu sama lain. Mulai sekarang kita belajar menguduskan hati, tindakan, dan penampilan kita di saat kita menghadap Tuhan. Tentu ini bukan soal kemewahan dan mode pakaian, melainkan soal sikap penghormatan dan penghargaan akan martabat Tuhan yang kita sembah dan muliakan.

Tuhan memberkati setiap usaha baik Anda.


  CATATAN APLIKATIF:

1.  Atasan model offshoulder(baju model bahu terbuka) biasanya digunakan untuk ke pesta, dan akan kurang sopan apabila dikenakan ke gereja. Apalagi dengan potongan dada yang rendah. Juga tali bra yang seharusnya berfungsi sebagai pakaian dalam, malah ditampilkan di luar. Pundak dan bahu tertutup adalah pakaian yang sopan.
2.  Tank top atau baju singlet tanpa lengan, apapun alasan pemakaiannya sangatlah tidak tepat dikenakan ke gereja. Jika tetap akan dikenakan, lebih baik bila dikombinasikan dengan bolero, blazer, cardigan, selendang, atau scarf.
3.  Apabila akan menggunakan atasan dengan lubang di punggung dan tanpa lengan, atau baju dengan potongan dada rendah sebaiknya mengenakan scarf. Termasuk di sini pakaian di dalam pesta perkawinan hendaknya dibedakan dengan pakaian mempelai saat pemberkatan pernikahan di gereja. Tentu pakaian mempelai ketika menerimakan sakramen suci juga dipilih yang layak / pantas dengan menghiraukan ketentuan diatas.
4.  Celana hipster dengan atasan yang pendek, sehingga apabila berlutut atau duduk akan tampak bagian yang tidak layak dipertontonkan, tentulah sangat mengganggu orang yang ada di belakangnya.
5.  Baju tipis (kain transparan) yang memamerkan bentuk dan warna pakaian dalam, tidak layak untuk dipertontonkan di gereja. Juga baju yang ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh seharusnya tidak dipakai saat beribadah.
6.  Bawahan yang pantas dipakai disarankan di bawah lutut, atau sekurang-kurangnya menyentuh lutut.
7.  Celana pendek tidak dikenakan kecuali oleh anak kecil. Namun adalah sangat mulia jikalau sejak kecil anak dilatihkan untuk memakai celana panjang saat pergi menghadap Tuhan di gereja.
8.  Sandal japit sudah menjadi pemahaman umum bukanlah alas kaki yang pantas untuk ke gereja.
9.  Topi yang tidak dimaksudkan dibuat untuk peribatan hendaknya tidak dipakai di dalam gereja.
10. HP sebaiknya dimatikan saat misa berlangsung. Tidak pada tempatnya menerima telepon, ber-SMS, apalagi bermain games dalam gereja.
11. Tempat untuk bersujud bukan merupakan alas untuk sepatu dan sandal.

Gambar:kaskus

Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya & PJS Pastor Kepala Paroki St Yakobus, Surabaya

Artikel dari http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id590.htm

LIMA BELAS DOA KLASIK KEPADA ALLAH ROH KUDUS


Hari ini kita umat Katolik bisa memulai Novena Roh Kudus.

Mungkin, bagi banyak orang Katolik, Allah Roh Kudus adalah Pribadi yang paling jarang kita panggil nama-Nya. Ini bisa jadi karena kita hanya tahu Novena Roh Kudus yang panjang, dan tidak tahu doa-doa klasik kepada Roh Kudus yang lebih pendek namun tak kalah indah.

Berdoa kepada Roh Kudus tentu saja dapat dilakukan di luar Hari Raya Pentakosta. Bahkan kita dapat mendaraskan, misalnya, Doa Penyerahan Diri kepada Roh Kudus, setiap memulai hari supaya jalan dan pikiran kita selalu diterangi oleh-Nya.

Berikut adalah sekelumit harta karun kekayaan doa Gereja Katolik, yaitu lima belas doa klasik kepada Roh Kudus

1) DOA MOHON TUJUH KARUNIA ROH KUDUS

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah akal budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putera, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh Takut akan Allah, ajarilah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di mana pun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

*

2) DOA PENYERAHAN DIRI KEPADA ROH KUDUS
(St. Agustinus dari Hippo)

Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar segala pikiranku kudus.
Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar karyaku juga kudus.
Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,
agar aku mencintai hanya yang kudus.
Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,
agar aku memperjuangkan segala yang kudus.
Peliharalah aku, ya Roh Kudus,
agar aku senantiasa kudus.

Amin.

*

3) DOA MOHON PERSATUAN DENGAN ROH KUDUS
(Santo Pius X)

Ya Roh Kudus, Cahaya dan Kasih,
kepada-Mu kupersembahkan hati, pikiran, dan kehendakku,
sekarang dan selamanya.

Semoga aku dapat lebih peka pada wahyu dari Tuhan,
dan pada pengajaran Gereja Katolik yang kudus,
di mana Engkaulah pemandu yang tidak dapat salah.

Semoga hatiku senantiasa berkobar
oleh kasih terhadap Allah dan kasih terhadap sesama.

Semoga kehendakku senantiasa selaras dengan Kehendak Ilahi.

Semoga hidupku dengan setia meneladani
kehidupan dan kebajikan Tuhan dan Penyelamatku, Yesus Kristus.

Kepada-Nya, bersama dengan Bapa,
dan Engkau, Roh Ilahi,
segala hormat dan kemuliaan selama-lamanya.

Amin.

*

4) DOA MOHON ROH KUDUS TETAP TINGGAL DI DALAM HATI
(St. Agustinus dari Hippo)

Ya Roh Kudus, Penasihat yang penuh kuasa, pengikat yang kudus antara Bapa dan Putera, harapan bagi mereka yang bersedih. Turunlah dalam hatiku dan tinggallah di dalamnya, nyalakan jiwaku yang nyaris padam dengan Kasih-Mu, agar aku dapat sepenuhnya menjadi milik-Mu. Aku percaya, bila engkau tinggal di dalam aku, Engkau juga akan menyiapkan tempat tinggal bagi Bapa dan Putera.

Oleh karenanya, berkenanlah datang kepadaku, Penasehat jiwa-jiwa yang ditinggalkan, Pelindung mereka yang membutuhkan. Bantulah aku dalam kelemahan dan dukunglah aku dalam kegoyahanku. Datang dan sucikan diriku, semoga Iblis tidak berniat memiliki diriku.

Engkau mengasihi yang bersahaja, dan menyingkirkan yang sombong. Datanglah kepadaku, kemuliaan orang yang hidup dan harapan orang mati. Tuntunlah diriku dengan karunia kasih-Mu, agar aku dapat senantiasa menyenangkan hati-Mu. Amin.

*

5) DATANGLAH, YA ROH KUDUS (VENI SANCTE SPIRITUS)

Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

V. Utuslah Roh-Mu, maka segala sesuatu akan diciptakan lagi.
R. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah berdoa:

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan terang Roh Kudus. Berilah supaya dalam Roh yang sama ini, kami senantiasa berpikir benar dan bijaksana, serta selalu gembira karena lipuran-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

*

VERSI BAHASA LATIN:

Veni, Sancte Spiritus, reple tuorum corda fidelium: et tui amoris in eis ignem accende.

V. Emitte Spiritum tuum, et creabuntur.
R. Et renovabis faciem terrae.

Oremus:
Deus, qui corda fidelium Sancti Spiritus illustratione docuisti: da nobis in eodem Spiritu recta sapere; et de eius semper consolatione gaudere. Per Christum Dominum nostrum. Amen.

*

6) KEPADA ROH KUDUS MELALUI MARIA

Ya Roh Kudus, Roh Ilahi! Melalui perantaraan Santa Perawan Maria, mempelai-Mu, anugerahkanlah kepenuhan karunia-Mu ke dalam hati kami. Dengan penghiburan dan penguatan dari-Mu, semoga kami dapat hidup sesuai dengan Kehendak-Mu, dan meninggal dalam puji-pujian akan Kerahiman-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Datanglah, ya Roh Kudus! Datanglah, melalui doa-doa yang berkuasa dari Hati Maria Tak Bernoda, mempelai-Mu yang amat Engkau kasihi!

*

7) DOA KEPADA ROH KUDUS UNTUK GEREJA

Ya Roh Kudus, Roh Pencipta, limpahkanlah karunia-Mu bagi Gereja Katolik; demi kuasa surgawi-Mu buatlah ia kuat dan kokoh dalam menghadapi serangan musuh-musuhnya, dan perbaharuilah dalam kasih dan rahmat roh-roh para pelayan-Mu yang telah Engkau urapi, supaya mereka boleh memuliakan-Mu bersama dengan Bapa dan Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

*

8) YA ROH KUDUS

Ya Roh Kudus, Pelawat yang manis atas hatiku, tinggallah di dalam aku, dan buatlah aku selamanya tinggal di dalam Engkau. Amin.

*

9) DOA BAGI KESATUAN IMAN
(Raccolta #277)

Ya Roh Kudus, Roh Kebenaran, datanglah ke dalam hati kami; pancarkanlah terang-Mu yang gemilang ke atas bangsa-bangsa, supaya mereka dapat menyenangkan Engkau dalam kesatuan iman. Amin.

*

10) SERUAN KEPADA ROH KUDUS
(Untuk didaraskan setelah Misa atau Komuni)

Cahaya akal budi, terangilah aku
Api Ilahi di dalam hati, kobarkanlah aku
Kepenuhan jiwa-jiwa, penuhilah aku
Tuhan segala rahmat dan kehidupan, hidupilah aku
Dalam lembah duka ini, pandulah aku
Dalam kelemahanku, kuatkanlah aku
Dari kesalahan dan kejatuhan, bebaskanlah aku
Dengan Karunia Ilahi-Mu, luapilah aku
Dengan Keberadaan-Mu, hiburlah aku
Melalui karya Ilahi-Mu, kuduskanlah aku
Menjadi Yesusku, ubahlah aku
Dan ke dalam kemuliaan-Mu, bawalah aku
Supaya, setelah aku setia selama di bumi,
aku boleh mengalami kebahagiaan kekal di Surga, dalam pancaran sempurna dari kasih-Mu.
Amin.
Semoga rahmat Roh Kudus menerangi hati kita dan menyegarkan kita dengan manisnya kasih yang sempurna!
Ya Kasih yang tak berkesudahan, aku mengasihi Engkau; kuatkanlah dan lipatgandakan kasihku!
Ya Roh Kudus, Pelawat yang manis atas hatiku, tinggallah di dalam aku, dan buatlah aku selamanya tinggal di dalam Engkau. Amin.

*

11) DOA KEPADA ROH KUDUS
(Beata Miriam dari Yesus Kristus yang Tersalib)

Roh Kudus, ilhamilah aku
Kasih Allah, penuhilah aku
Di dalam jalan yang benar, pimpinlah aku
Maria bundaku, pandanglah aku
Dengan Yesus, berkatilah aku
Dari segala kejahatan, dari segala tipu daya,
Dari segala bahaya, lindungilah aku.

*

12) API ROH KUDUS
(Santa Hildegard dari Bingen, 1098-1179)

Api Roh Kudus, kehidupan dari hidup segala makhluk,
jalinan kekudusan, ikatan alam semesta,
gemerlap kasih, terang kemurnian,
cita rasa manis bagi pendosa —
sertailah kami dan dengarkanlah kami.

Perancang segala sesuatu,
cahaya yang telah bangkit,
kunci keselamatan,
kebebasan dari penjara gelap,
harapan segala bangsa, kemegahan kasih,
sukacita dalam kemuliaan dan hormat —
sertailah kami dan dengarkanlah kami.

*

13) KELUHAN KEPADA ROH KUDUS

Ya Roh Kudus, Penghibur yang lemah lembut, jiwaku mengeluh kepada-Mu! Hatiku haus akan Engkau! Hanya Engkaulah yang dapat mengenyangkan kerinduanku; hanya Engkau yang dapat membahagiakan aku. Janganlah Engkau menolak, Ya Mempelai Ilahi, tempat tinggal di dalam hatiku.
Hatiku tidak bersih, namun Engkau dapat memurnikannya.
Hatiku gelap, namun Engkau dapat meneranginya.
Hatiku sedih, namun Engkau dapat menghiburnya.
Hatiku lemah, namun Engkau dapat menguatkannya.
Hatiku dingin, namun Engkau dapat mengobarkannya.
Hatiku melekat pada keduniawian, namun Engkau dapat memenuhinya dengan keinginan akan surga.
Hatiku penuh dosa, namun Engkau dapat menghiasnya dengan kebajikan.
Hatiku tidak setia dan tersesat, namun Engkau dapat membuatnya patuh.

Datanglah, ya Roh Kudus, Bapa dari kaum miskin, datanglah dan penuhilah aku dengan kasih-Mu. Amin.
Bapa, ya Bapa, utuslah Sang Penghibur yang telah dijanjikan! Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

*

14) DOA SANTA GERTRUDE

Segala hormat dan kemuliaan bagi-Mu, ya Roh Kudus yang termanis, yang maha penghibur, yang tersejuk, yang terlembut, yang maharahim, yang maha pemurah. Ya Penghibur termanis bagi jiwa-jiwa beriman, penuhilah hati kami dengan tujuh rahmat dan karunia-Mu. Amin.

*

15) DATANGLAH YA ROH PENCIPTA (VENI CREATOR SPIRITUS)
(Puji Syukur 565)
(Indulgensi sebagian jika doa ini didaraskan atau dinyanyikan sebagai himne. Indulgensi penuh apabila didaraskan atau dinyanyikan pada tanggal 1 Januari atau Hari Raya Pentakosta)

Datanglah ya Roh pencipta
Hati kami kunjungilah
Penuhilah dengan rahmat-Mu
jiwa kami ciptaan-Mu

Kau digelari Penghibur,
karunia Allah yang luhur
Kau hidup, Api dan Kasih
dan pengurapan Ilahi

Dikau Sapta Karunia
dan tangan kanan Ilahi
Engkau yang Bapa janjikan
Kau pergandakan bahasa

Sinari hati umat-Mu
dan curahkanlah cinta-Mu
Semoga Dikau kuatkan
yang rapuh dalam tubuhnya

Halaulah musuh umat-Mu
Berilah kami damai-Mu
Agar dengan tuntunan-Mu
Kami hindarkan yang jahat

Buatlah kami mengenal
serta mengimani terus
Bapa dan Putra yang Tunggal
dan Engkau Roh keduanya

Dipujilah Allah Bapa
dan Putra yang sudah bangkit
serta Roh Kudus Penghibur
kini dan sepanjang masa
Amin.

V. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dijadikan lagi.
R. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau yang mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus: berilah kami dengan perantaraan Roh Kudus kebijaksanaan yang sejati serta karunia selalu merasa gembira atas penghiburan-Nya. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus Putera-Mu, yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

*

VERSI BAHASA LATIN:

Veni, creator Spiritus
mentes tuorum visita
imple superna gratia
quae tu creasti pectora.

Qui diceris Paraclitus,
altissimi donum Dei,
fons vivus, ignis, caritas
et spiritalis unctio.

Tu septiformis munere,
digitus paternae dexterae
tu rite promissum Patris
sermone ditans guttura.

Accende lumen sensibus,
infunde amorem cordibus,
infirma nostri corporis,
virtute firmans perpeti.

Hostem repellas longius
pacemque dones protinus;
ductore sic te praevio
vitemus omni tempore.

Deo Patri sit gloria,
et Filio qui a mortuis
Surrexit, ac Paraclito,
in saeculorum saecula.
Amen.

V. Emitte Spiritum tuum, et creabuntur:
R. Et renovabis faciem terrae.

Oremus:
Deus, qui corda fidelium Sancti Spiritus illustratione docuisti: da nobis in eodem Spiritu recta sapere, et de eius semper consolatione gaudere. Per Dominum nostrum Jesum Christum, Filium tuum, qui tecum vivit et regnat in unitate eiusdem Spiritus Sancti Deus. Per omnia saecula saeculorum. Amen.

*
Artikel diambil dari FB Gereja Katolik

—Servus Veritatis—

ROH KUDUS

KATEKESE TENTANG ROH KUDUS

Oleh: St. Yohanes Maria Vianney

O, anak-anakku, betapa mengagumkan! Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra adalah Penebus kita, dan Allah Roh Kudus adalah Pembimbing kita…. Manusia dari dirinya sendiri bukan apa-apa, tetapi dengan Roh Kudus ia sungguh mengagumkan. Manusia sepenuhnya adalah duniawi dan hewani; tak ada selain dari Roh Kudus yang dapat mengangkat pikirannya dan menaikkannya hingga tinggi. Mengapa para kudus begitu melepaskan diri dari keterikatan dunia? Sebab mereka membiarkan diri dibimbing oleh Roh Kudus. Mereka yang dibimbing oleh Roh Kudus memiliki pemikiran-pemikiran yang benar; itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang bodoh lebih bijaksana daripada mereka yang terpelajar. Jika kita dibimbing oleh Tuhan kekuatan dan terang, kita tidak akan tersesat.

Roh Kudus adalah terang dan kekuatan. Ia mengajarkan kepada kita bagaimana membedakan kebenaran dan kepalsuan, yang baik dan yang jahat. Seperti kaca pembesar memperbesar apa yang dilihatnya, Roh Kudus menunjukkan kepada kita yang baik dan yang jahat dalam skala besar. Dengan Roh Kudus kita melihat segala sesuatu dalam proporsinya yang benar; kita melihat kebesaran dari tindakan dan perbuatan terkecil yang dilakukan bagi Tuhan, dan kebesaran dari kesalahan-kesalahan terkecil. Bagai seorang pembuat jam dengan kacanya membedakan roda-roda jam yang paling kecil, demikian juga kita, dengan terang Roh kudus, membedakan segala detil-detil dari kehidupan kita yang malang. Kemudian, kelemahan terkecil akan tampak sangat besar, dan dosa terremeh menjadikan kita ngeri. Itulah sebabnya mengapa Perawan Tersuci tidak pernah berdosa. Roh Kudus memberinya pengertian akan kengerian dosa; ia jijik dan ngeri bahkan pada kesalahan terkecil sekali pun.

Mereka yang memiliki Roh Kudus tidak tahan akan dirinya sendiri, begitu baik mereka mengenali kemalangan mereka yang menyedihkan. Orang-orang sombong adalah mereka yang tidak memiliki Roh Kudus.

Orang-orang duniawi tidak memiliki Roh Kudus, atau jika mereka memiliki-Nya, hanyalah untuk sesaat saja. Roh Kudus tidak tinggal dalam mereka; hiruk-pikuk dunia mengusir-Nya pergi. Seorang Kristen yang dibimbing oleh Roh Kudus tidak sulit meninggalkan kesenangan-kesenangan duniawi guna mengejar kesenangan-kesenangan surgawi; ia tahu perbedaan antara keduanya. Mata dunia tidak dapat melihat lebih jauh dari kehidupan sekarang, seperti mata kita tidak dapat melihat dinding ini apabila pintu gereja ditutup. Mata seorang Kristen melihat jauh ke dalam keabadian. Bagi dia yang menyerahkan dirinya dalam bimbingan Roh kudus, tampaknya tak ada dunia; sebab di dunia tampaknya tidak ada Tuhan…. Oleh sebab itu, patutlah kita menemukan siapakah yang membimbing kita. Jika kita dibimbing bukan oleh Roh Kudus, usaha kita akan sia-sia belaka; tidak ada arti atau keselamatan dalam segala hal yang kita lakukan. Jika kita dibimbing oleh Roh Kudus, kita mencicipi kemanisan yang nikmat … yang cukup membuat kita mati karena bahagia!

Mereka yang dibimbing oleh Roh Kudus mengalami segala macam kebahagiaan dalam dirinya, sementara orang-orang Kristen yang tidak taat berguling-guling dalam duri dan api. Jiwa di mana Roh Kudus tinggal tak akan pernah bosan dalam kehadiran Allah; hatinya memancarkan napas kasih. Tanpa Roh Kudus, kita bagaikan batu-batu di jalan….  Genggam dalam tanganmu satu sepon penuh air dan dalam tanganmu yang lain beberapa kerikil; kemudian peras keduanya. Tak ada yang keluar dari kerikil-kerikil itu, tetapi dari sepon akan keluar banyak air. Sepon itu bagaikan jiwa yang dipenuhi Roh Kudus, dan batu itu bagaikan jiwa yang dingin membatu di mana Roh Kudus tidak dapat tinggal.

Jiwa yang dirasuki Roh Kudus menikmati kemanisan doa, hingga ia mendapati waktu selalu terlalu singkat; jiwa tidak pernah kehilangan kehadiran Allah. Jiwa yang demikian, di hadapan Juruselamat kita yang baik dalam Sakramen Kudus di Altar, bagaikan anggur-anggur ranum di bawah alat peras. Roh Kudus membentuk pikiran dan mengilhami kata-kata dalam hati orang-orang benar …. Mereka yang memiliki Roh Kudus tidak melakukan yang jahat; segala buah-buah Roh Kudus baik adanya. Tanpa Roh Kudus segalanya dingin; karenanya, apabila kita merasa kehilangan semangat doa, haruslah kita bergegas mendaraskan novena kepada Roh Kudus mohon iman dan cinta…. Lihat, apabila kita selesai melakukan retret, kita dipenuhi hasrat-hasrat baik: hasrat-hasrat baik ini adalah napas Roh Kudus, yang mengunjungi jiwa-jiwa kita, dan memperbaharui segala sesuatu, seperti angin sepoi-sepoi yang melelehkan es dan membawa kembali musim semi …. Kalian yang bukan para kudus yang hebat, kalian masih punya banyak waktu untuk menikmati kemanisan doa dan kehadiran Allah: inilah kunjungan-kunjungan Roh Kudus. Jika kita memiliki Roh Kudus, hati kita berkembang - bermandikan kasih ilahi. Seekor ikan tidak pernah mengeluh karena terlalu banyak air, demikian juga seorang Kristen yang baik tidak pernah mengeluh karena melewatkan terlalu banyak waktu dengan Allah yang baik. Sebagian orang menganggap agama itu menjemukan, dan itu karena mereka tidak memiliki Roh Kudus dalam diri mereka.

Jika jiwa-jiwa terkutuk itu ditanya: Mengapa kalian berada di neraka? mereka akan menjawab: karena kami menolak Roh Kudus. Dan apabila para kudus ditanya: Mengapa kalian berada di surga? mereka akan menjawab: karena kami mendengarkan bimbingan Roh Kudus. Jika pemikiran-pemikiran yang baik terlintas di benak kita, itulah Roh Kudus yang mengunjungi kita. Roh Kudus adalah kekuatan. Roh Kudus yang menopang St. Simeon di tiang penyiksaan; Ia yang menopang para martir. Tanpa Roh Kudus, para martir pastilah jatuh berguguran bagai daun-daun berguguran dari pohonnya. Ketika api dinyalakan atas mereka, Roh Kudus memadamkan panas kobaran api dengan kobaran cinta ilahi. Allah yang baik, ketika mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita, berlaku bagaikan seorang raja agung yang hendak mengirimkan utusannya untuk membimbing salah satu orangnya, dengan mengatakan, “Engkau akan menemani orang ini ke mana pun ia pergi, dan engkau akan membawanya kembali kepadaku dalam keadaan selamat tanpa kekurangan suatu apa pun.” Betapa indahnya, anak-anakku, disertai oleh Roh Kudus! Ia sungguh seorang Pembimbing yang luar biasa; dan bayangkan bahwa ada sebagian orang yang menolak bimbingan-Nya. Roh Kudus itu bagaikan seorang dengan kereta kuda yang hendak membawa kita pergi. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjawab “ya”, dan naik ke dalam kereta. Sungguh, adalah hal yang mudah mengatakan “ya”!.... Nah, Roh Kudus hendak membawa kita ke surga; dan kita hanya perlu mengatakan “ya”, serta membiarkan-Nya membawa kita ke sana.

Roh Kudus itu bagaikan seorang tukang kebun yang mengolah jiwa kita…. Roh Kudus itu pelayan kita…. Tersedia senapan; baik, engkau mengisinya, tetapi haruslah ada orang yang menarik pelatuknya serta menembakkannya.... Demikian juga, dalam diri kita ada kekuatan untuk melakukan yang baik… ketika Roh Kudus mendorong kita, perbuatan-perbuatan baik dihasilkan. Roh kudus tinggal dalam jiwa orang-orang benar bagaikan merpati tinggal dalam sarangnya. Ia membangkitkan hasrat-hasrat baik dalam jiwa yang murni, bagaikan merpati menetaskan anak-anaknya. Roh Kudus membimbing kita seperti seorang ibu menggenggam tangan anaknya yang berumur dua tahun, bagaikan seorang yang dapat melihat membimbing seorang yang buta.

Sakramen-sakramen yang Tuhan tetapkan tidak akan dapat menyelamatkan kita tanpa Roh Kudus. Bahkan wafat Kristus tidak akan ada gunanya bagi kita tanpa Dia. Karenanya, Kristus mengatakan kepada para rasul-Nya, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu.” Turunnya Roh Kudus diperlukan, guna mendatangkan buah-buah rahmat yang berlimpah. Bagaikan sebutir gandum - kalian melemparkannya ke atas tanah; ya, tapi diperlukan matahari dan hujan agar membuatnya tumbuh dan menghasilkan buah. Patutlah setiap pagi kita berseru, “O Tuhan, utuslah Roh Kudus-Mu kepadaku untuk mengajarkan siapa aku dan siapa Engkau.”

Sumber: “Catechism on The Holy Spirit by Saint John Vianney”; www.catholic-forum.com

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya
Fb:Gereja Katolik
✥ Instaurare Omnia in Christo ✥