Kamis, 20 September 2018

St. Andreas Kim Taegon & St. Paulus Chong Hasang



St. Andreas Kim Taegon adalah seorang imam dan St. Paulus Chong Hasang adalah seorang awam. Kedua martir ini mewakili 113 umat Katolik yang wafat sebagai martir karena iman mereka di Korea. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada saat paus mengunjungi Korea pada tahun 1984.
Ajaran Kristen menyebar ke Korea pada abad 17 melalui pewartaan kaum awam. Umat yang percaya memilihara iman mereka dengan Sabda Tuhan. Mereka bertumbuh serta berkembang secara diam-diam. Kemudian imam-imam misionaris datang dari Perancis. Umat Korea diperkenalkan kepada Sakramen Gereja. Mereka mengalami penganiayaan dari pemerintah yang pasang surut sepanjang abad kesembilanbelas. Seratus tiga umat Korea wafat sebagai martir antara tahun 1839 hingga tahun 1867. Sepuluh orang anggota Serikat Misi Asing dari Paris juga wafat sebagai martir, yaitu tiga orang uskup beserta tujuh orang imam. Sehingga jumlah mereka seluruhnya yang wafat sebagai martir adalah 113 orang.


St. Andreas Kim Taegon dan St. Paulus Chong Hasang mewakili kemuliaan serta keberanian umat Katolik Korea yang telah membayar mahal cinta mereka kepada Kristus. St. Andreas Kim Taegon adalah imam pertama Korea. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 16 September 1846, hanya satu tahun setelah ditahbiskan. Ayah St. Andreas Kim telah mendahuluinya menjadi martir pada tahun 1821. St. Paulus Chong Hasang adalah seorang katekis awam yang pemberani. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 22 September 1846. Sekarang Gereja berkembang pesat di Korea. Karunia iman diterima karena kurban persembahan para martir telah menjadi pembuka jalan.
“Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai umat Kristiani. Tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen dalam nama dan tidak dalam kenyataan?”
St. Andreas Kim
(Copas): Teks: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya
Foto: Google

Senin, 03 September 2018

Santa Rosa da Viterbo

 Santa Rosa dari Viterbo (Diperingati setiap tanggal 4 September)

🌹Rosa dilahirkan pada tahun 1235 di Viterbo, Italia. Ia adalah seorang kudus yang dikaruniai anugerah penglihatan dan penyembuhan serta dikenal sebagai pembuat mujizat. Rosa hidup pada masa Kaisar Frederick yang dengan kekuasaannya menjarah Gereja dan merebut banyak tanah milik Gereja. Rosa merasa mendapat misi dari Tuhan untuk mengingatkan penduduk kotanya serta penduduk kota-kota sekitarnya untuk tetap setia kepada Gereja dan Tahta Suci.

Pada usia tiga tahun Rosa telah membuat mukjizat dengan menyembuhkan seorang yang sudah sekarat dan hampir mati. Pada usia delapan tahun Santa Perawan Maria menampakkan diri kepadanya saat ia sedang sakit, dan memintanya untuk mengenakan jubah St.Fansiskus. Bunda Maria juga mengatakan kepada Rosa untuk memberikan teladan yang baik kepada sesama dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. Perlahan-lahan kesehatan Roda pulih kembali. Ia mulai merenungkan dan semakin merenungkan betapa Yesus telah menderita bagi kita dan betapa para pendosa telah menyakiti-Nya. Ia berdoa serta melakukan silih untuk menyatakan kepada Yesus betapa ia mengasihi-Nya.

Kemudian, gadis kecil yang pemberani ini mulai berkhotbah di jalan-jalan kota. Ia mengatakan kepada orang banyak untuk bangkit melawan kaisar yang telah menjarah gereja. Banyak orang mendengarkan khotbahnya sehingga ayah Rosa menjadi ketakutan. Ia mengancam Rosa bahwa ia akan mencambukinya jika Rosa tidak berhenti berkhotbah. Rosa, yang saat itu berusia tigabelas tahun, menjawab dengan lembut, “Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia. Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau tidak taat kepada-Nya.”

Dua tahun lamanya Rosa kecil berkhotbah dengan berhasil sehingga para pendukung Raja menghendaki agar anak kecil itu dibunuh saja. Pada akhirnya, penguasa mengusir Rosa beserta orangtuanya ke luar kota. Tetapi Rosa mendapat penglihatan dan ia mengatakan bahwa kaisar akan segera mangkat, dan memang terjadi demikian.

Setelah kembali ke Viterbo, sesuai pesan Bunda Maria padanya Rosa kemudian ingin masuk biara Fransiskan. Tapi karena usianya yang masih amat muda ia tidak diijinkan untuk menjadi biarawati. Jadi ia pulang ke rumahnya. Di sana ia wafat pada tahun 1252 ketika usianya baru tujuh belas tahun. Dikemudian hari Paus Alexander IV  memerintahkan agar jasadnya disemayamkan di sebuah biara di Viterbo yang dulu pernah menolak dirinya untuk menjadi biarawati.  Jenasah St.Rosa dari Viterbo hingga kini masih utuh.


Copas dari Facebook: Riwayat Para Kudus Santo Santa
https://m.facebook.com/groups/404030809750215?view=permalink&id=1130263520460270

💟Sumber : katakombe.org.