Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau!"
Ada tiga peristiwa penting dalam hidup kita hari ini sebagai
anggota Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang .
Pertama, dalam konteks global Gereja Katolik di dunia, kita
merayakan dua peristiwa iman yang mengagumkan. Hari ini adalah Hari Raya St. Maria Dikandung Tanpa Dosa. Ini merupakan salah satu hari
raya penting terkait dengan St. Maria yang dirayakan dalam penanggalan liturgi
Katolik Roma yang dirayakan di seluruh dunia.
Kedua, dalam
konteks global Gereja Katolik, hari ini juga merupakan hari pertama Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah sebagaimana
diumumkan oleh Paus Fransiskus. Peristiwa iman ini dimulai pada hari ini, 08
Desember 2015, dan akan berakhir pada tanggal 20 November 2016, pada Hari Raya
Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam, dan yang menghadirkan wajah kerahiman
Allah.
Ketiga, dalam
konteks lokal Keuskupan Agung Semarang (KAS), hari ini merupakan hari yang
istimewa. Sebagaimana diwasiatkan oleh Mgr. Johannes Pujasumarta sebelum
wafatnya, kita diminta untuk mempromulgasikan (mengumumkan), Rencana Induk KAS
atau disingkat RIKAS 2016-2035. Kita diundang untuk mewujudkan peradaban kasih
bagi masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat dan beriman. Hari ini adalah hari promulgasi RIKAS
2016-2035.
Maka, dalam ketiga konteks itulah, kita berdoa semoga kita
dapat hidup penuh rahmat seperti dialami oeh St. Maria, ibunda Yesus Kristus
dan bunda kita pula.
Persis pada hari ini, 161 tahun yang lalu, yakni pada
tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan "bahwa perawan tersuci
Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh
pilihan Allah yang mahakuasa juga karena puteranya Yesus Kristus, Penebus umat
manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal.
Empat tahun kemudian,
pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16 kepada St. Bernadette
di Lourdes, Bunda Maria sendiri mengatakan "Que soy era Immaculada
Concepciou (Akulah yang Dikandung Tanpa Noda).? Dengan demikian, semakin
kuatlah ajaran iman Gereja mengenai Santa Maria yang dikandung tanpa noda.
Teristimewa pada hari
ini, Paus Fransiskus membuka Tahun Suci Kerahiman dan sekaligus membuka Pintu
Suci (Holly Door/Porta Santa)yang merupakan pintu masuk di ujung utara Basilika
St. Petrus*: "Saya akan bersukacita membuka Pintu Suci pada Hari Raya
Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Pada hari itu, Pintu Suci akan
menjadi sebuah pintu kerahiman, di mana siapa pun yang masuk akan mengalami
kasih Allah yang menghibur, mengampuni dan menanamkan harapan" (MV 3).
Paus menegaskan bahwa "Hari raya liturgis ini mengingatkan kita pada
tindakan Allah sedari awal sejarah umat manusia. Setelah dosa Adam dan Hawa,
Allah tidak meninggalkan manusia sendirian dalam pergulatannya dengan
kejahatan. Maka, Ia memalingkan pandangan-Nya kepada Maria, yang kudus dan tak
bernoda dalam kasih (bdk. Ef 1:4), memilihnya untuk menjadi Bunda Sang Penebus
manusia. Ketika dihadapkan dengan gentingnya dosa, Allah menanggapi dengan
kepenuhan kerahiman. Kerahiman akan selalu lebih besar dari dosa apapun, dan
tidak ada seorang pun yang dapat menempatkan batasan-batasan kasih Allah yang
selalu siap untuk mengampuni"
SEMUA
manusia lahir di dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh
karena itu, semua manusia dinyatakan ‘berdosa’ sejak lahir. Oleh karena warisan
dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih
cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan
kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan
kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekatiNya
untuk menikmati kebaikan dan cintaNya.
Gereja
merayakan ‘perkandungan Maria tanpa noda dosa’ untuk mengingatkan kepada
seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah
satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu.
Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga
keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa
ini. Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah
sejak awal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia.
Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal
hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.
Melalui
dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah
sumber rahmat, sedang Maria hanyalah ‘saluran’nya. Sebagai saluran rahmat Allah
bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak
bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan
tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah.
Seperti diwartakan dalam Injil pada hari ini, malaikat
Gabriel memberi salam kepada Maria sebagai sosok yang penuh rahmat. Allah telah
memilih dia menjadi bunda bagi sang Juruselamat, Yesus Kristus. Sesungguhnya,
Allah memberikan kepada kita rahmat dan Allah memanggil kita untuk menanggapi
dengan kehendak, ketaatan, dan ketakwaan yang sama seperti yang dilakukan St.
Maria.
Dalam
rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi
PuteraNya. Oleh karena itu, bersama Bunda Maria, marilah kita melangkah
memasuki pintu kerahiman Tuhan.
Melalui
Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia. Oleh karena itu, pada hari
raya ini patutlah kita berdoa: “Ya Maria, dengan senang hati kami
merenungkan rahasia kepilihanmu menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan
Allah dari kutuk dosa yang telah menimpa umat manusia. Jiwamu diperkaya dengan
rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya Maria yang dikandung
tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepadamu.” Ya Maria, engkau yang dikandung tanpa noda, sucikanlah
badanku dan kuduskanlah jiwaku. Amin.
Sumber: www.imankatolik.com, Rm Agus
Widodo Pr, Rm Aloys Budi P Pr
*Menurut tradisi
Katolik yang dimulai sejak 700 tahun lalu, Holly Door/Porta Santa dibuka 25
tahun sekali dan dirayakan sebagai Tahun Suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar