Kamis, 03 September 2015

Pope Saint Gregory The Great

Santo Paus Gregorius Agung

(Paus ke-64, Salah seorang Paus terbesar dalam sejarah Gereja).


“Aku mengerti dari pengalaman bahwa sebagian besar waktu ketika aku bersama dengan saudara-saudaraku, aku belajar banyak hal tentang Sabda Tuhan yang tidak dapat aku pelajari seorang diri; jadi kalianlah yang memberitahukan kepadaku apa yang harus aku ajarkan.” ~ St. Gregorius Agung

St.Gregorius dilahirkan pada tahun 540 di Roma dalam keluarga bangsawan Kristiani yang saleh. Ayahnya Gordianus, adalah seorang anggota Majelis Tinggi Roma yang tergolong kaya raya; memiliki banyak tanah di Sicilia, dan sebuah rumah indah di lembah bukit Ceolian, Roma dan ibunya adalah St.Silvia dari Roma. Dua orang saudari ibunya juga adalah orang Kudus, yaitu St.Emiliana dan St.Tarsilla. Leluhurnya adalah Paus St.Felix III

Sebagai seorang anak keluarga bangsawan; Gregorius mendapatkan pendidikan dari guru-guru terbaik di kota Roma. Ia adalah seorang pelajar yang sangat cerdas dan berprestasi. Ia pandai sekali dalam pelajaran tata bahasa, retorik dan dialetika. Gregorius belajar filsafat , ketika ia usia 33 tahun,  ia telah diangkat menjadi Prefektur (Walikota) kota Roma.  Sepertinya ia akan mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang politisi Romawi yang handal. Namun Tuhan rupanya memiliki rencana lain untuk Gregorius.

Ketika ayahnya meninggal, Gregorius menjadi sangat sedih. Melihat Jasad ayah yang dicintainya terbujur kaku menyadarkan Gregorius akan kefanaan duniawi. Gregorius lalu memutuskan untuk menjalani hidup religius. Ia mengundurkan diri jabatan politiknya, lalu merombak rumahnya yang besar menjadi sebuah biara Benediktin. Ia juga menjual sebagian besar kekayaannya dan uang yang diperolehnya dimanfaatkan untuk mendirikan biara – biara. Ada enam biara yang didirikan di Sicilia dan satu di Roma.  Selama beberapa tahun ia hidup sebagai seorang biarawan Benediktin yang saleh dan kudus. Pada tahun 586 ia dipilih menjadi Abbas di biara Santo Andreas di Roma. Di sana ia berjuang membebaskan para budak belian yang dijual di pasar – pasar kota Roma. Kekudusannya membuat Bapa Paus Pelagius kemudian mengangkatnya menjadi salah seorang dari tujuh diakon untuk kota Roma.

Ketika Paus wafat, diakon Gregorius dipilih untuk menggantikannya. Gregorius sama sekali tidak menginginkan kehormatan seperti itu. Ia lebih senang hidup dalam keheningan dibiaranya. Ia berusaha menolak; namun semua orang hanya menginginkan Gregorius untuk menjadi paus. Semua orang tahu bahwa ia akan menjadi seorang paus yang baik dan mereka menaruh harapan padanya. Gregorius lalu berusaha menghindar dengan menyamar dan menyembunyikan diri dalam sebuah gua, tetapi akhirnya umat dapat menemukannya. Mereka membawanya kembali ke Roma. Gregorius tidak bisa menolak lagi. Ia pasrah saja saat dilantik menjadi paus.

Dan pilihan umat di Roma memang tidak salah. Selama empatbelas tahun kemudian, Gregorius mampu memimpin Gereja dengan gemilang. Walau kesehatannya tidak selalu prima; namun Gregorius merupakan salah seorang paus terbesar dalam sejarah Gereja. Ia menulis banyak buku dan juga merupakan seorang pengkhotbah yang ulung. Ia mengumpulkan dan membukukan melodi biasa dalam nyanyian Liturgi hingga sampai saat ini nyanyian tersebut masih tetap diasosiasikan dengan dirinya (Lagu-lagu Gregorian). Gregorius adalah Paus pertama yang secara resmi mengumumkan dirinya sebagai Kepala Gereja Katolik sedunia.

Ia mencurahkan perhatiannya kepada segenap umat manusia. Malah sesungguhnya, ia menganggap dirinya sebagai pelayan bagi semua orang. Ia adalah paus pertama yang menggelari dirinya sebagai “hamba dari para hamba Allah” (Servus Servorum Dei). Julukan ini tetap dipakai sampai sekarang untuk jabatan Paus di Roma.  Bagi Gregorius ini bukan hanya sekedar gelar; karena ia sangat menjiwai dan menjalaninya dalam setiap pelayanannya. Gelar ini masih terus dipakai oleh para paus sampai hari ini.

St.Gregorius memberikan perhatian serta cinta kasih istimewa kepada orang-orang miskin serta orang-orang asing. Setiap hari ia biasa menjamu mereka dengan makanan yang enak. Ia juga amat peka terhadap penderitaan orang banyak yang disebabkan oleh ketidakadilan. Suatu ketika, semasa ia masih seorang biarawan, ia melihat banyak anak-anak diperjual belikan sebagai budak. Ia bertanya dari mana anak-anak itu berasal dan diberitahu bahwa mereka berasal dari Inggris. St. Gregorius merasakan suatu keinginan yang kuat untuk pergi ke Inggris untuk mewartakan kasih Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan itu. Setelah ia menjadi paus, salah satu hal pertama yang dilakukannya adalah mengirimkan biarawan-biarawan terbaiknya (St.Agustinus dari Centerbury bersama 40 rekan biarawan) untuk memperkenalkan Kristus kepada rakyat Inggris. Paus Gregorius juga mengirimkan para biarawan untuk menyebarkan iman Kristiani ke Perancis, Spanyol dan Afrika.

Tahun-tahun terakhir hidupnya dipenuhi oleh banyak penderitaan, namun demikian ia tetap bekerja untuk Gerejanya yang tercinta hingga akhir hayatnya. St. Gregorius wafat pada tanggal 12 Maret 604.
Pestanya dirayakan setiap 3 September......Santo Paus Gregorius Agung doakanlah kami.


Referensi :Yesaya - Saints.SQPN.com - Wikipedia - Catholic.org -newadvent.org, FB: Michael Christiano Hady 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar