Pada tahun-tahun sebelumnya di berbagai media cetak maupun elektronik sering menyebut "Umat Katolik mengikuti Misa Jumat Agung", itu tidak tepat.
Berikut katekese penting khususnya bagi rekan-rekan yang berprofesi sebagai wartawan maupun editor media cetak maupun elektronik, atau tim kerja/seksi Komsos:
Seturut tradisi Gereja, pada hari Jumat Agung TIDAK PERNAH ADA Misa Kudus atau Perayaan Ekaristi melainkan "Ibadat Jumat Agung atau Perayaan Sengsara Tuhan pada sore hari".
Atau pada pagi hari: Ibadat Pagi atau Ibadat Jalan Salib.
Mengapa?
Karena pada hari Jumat Agung seluruh acara dan suasana pokok kita adalah penghormatan dan sembah sujud kepada Tuhan Yesus Kristus yang wafat di salib.
Kekhasan Ibadat Penghormatan Salib, Jumat Agung adalah: Ibadat dibuka dan ditutup TIDAK dengan tanda salib, TIDAK dibuka dengan ritus pembuka dan ritus penutup, TIDAK ADA Doa Syukur Agung.
Perayaan terdiri atas tiga bagian, yakni: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus.
Hosti yang disambut umat pada Ibadat ini, dikonsekrir pada Misa Kamis Putih.
Seturut tradisi yang sangat tua, pada hari Jumat Agung dan hari berikutnya Gereja sama sekali tidak merayakan sakramen selain sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
Referensi : Seputar Liturgi dan Perayaan Ekaristi Gereja Katolik, Fb: Michael Christiano Hadi
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar