Kita telah memasuki masa adven 2014, masa ini menjadi masa dan kesempatan khusus mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus, sumber iman kita. Tema Adven 2014 Keuskupan Agung Semarang adalah Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan, Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman . Tema ini didasarkan pada peristiwa-peristiwa gerejani yangberkaitan dengan iman.
1.TAHUN IMAN, yang ditetapkan oleh Bapa Suci Benediktus XVI tanggal 11 Oktober 2012-24 November 2013.
2.TAHUN FORMATIO IMAN, KAS menjadikantahun 2014 menjadi tahun Formatio Iman. Ini meneruskan gema Tahun Iman, selain juga karena iman tidak akan berkembang dengan baik tanoa pendamoingan secara serius, terprogram,dan berkesinambungan.
3.IMAN YANG CERDAS, TANGGUH DAN MISIONER, Cerdas menyangkut 2 aspek yaitu 1) Kedewasaan dan kematangan dalam pemahaman dan penghayatan tentang imannya sehingga ia bisa mempertanggungjawabkan dengan benar yang melibatkan akal budi, kehendak dan perasaan. 2) Pandai memperhitungkan keadaan dan siap mengatasi tantangan yang ada. Tangguh menyangkut aspek sikap dalam menghadapi pergulatan hidup. Santo Paulus mensharingkan mengapa ia tidak mudah goyah imannya, tidak mudah putus asa dalam segala persoalan dan tetap tegak berdiri dalam iman walaupun godaan dan tantangan terus menerpa. Semua itu karena hidupnya berakar pada Kristus dan dibangun di atas Dia sehingga dalam segala situasi hidupnya tetap di dalam Dia. Misioner menyangkut gerak keluar untuk memberikan kesaksian akan imannya. (panduan Adven 2014 KAS).
Minggu kemarin dalam homilinya, romo Ponco menyinggung tentang lilin Adven. Sebenarnya kalau tentang warna dan arti korona Adven saya sudah tahu. Yang baru dengar ternyata ada cerita tentang lilin-lilin itu dan ternyata lilin tersebut masing-masing memiliki nama. Berikut yang saya rangkum dari beberapa artikel.
ADVEN berasal dari kata Adventus (bahasa latin) yang berarti kedatangan. Masa Adven dapat diartikan masa menantikan kedatangan dimana umat Kristiani mempersiapkan diri untuk menyongsong kedatangan Tuhan pada hari raya Natal.
Warna ungu adalah warna dasar yang melambangkan pertobatan sebelum “Tuhan datang”. Lambang lain yang ada dalam gereja adalah korona lilin Adven yang berbentuk lingkaran tersusun dari daun-daun cemara yang berwarna hijau dan empat lilin. Pada korona Adven ada 4 lilin dengan jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya. Kempat lilin itu memberi arti pada 4 minggu dalam masa Adven. Satu per satu pada setiap awal pekan lilin itu dinyalakan sebagai lambang makin memuncaknya harapan dan menambah cahaya hingga kedatangan Sang Cahaya. Lilin ungu sebagai lambang pertobatan. Warna ungu mengingatkan kita bahwa Adven adalah masa di mana kita mempersiapkan jiwa kita untuk menerima Kristus pada Hari Natal. Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu “Gaudete”. “Gaudete” adalah bahasa Latin yang berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan karena sukacita Natal hampir tiba. Warna merah muda dibuat dengan mencampurkan warna ungu dengan putih. Artinya sukacita yang kita alami pada Hari Natal (yang dilambangkan dengan warna putih) sudah tidak tertahankan lagi dalam masa pertobatan ini (ungu) dan sedikit meledak dalam Masa ketiga Adven ini. Pada Hari Natal, keempat lilin tersebut digantikan dengan lilin-lilin putih yang artinya masa persiapan kita telah usai dan kita masuk dalam sukacita yang besar.
Lingkaran itu melambangkan penantian penuh harapan akan kehidupan abadi , karena lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran juga melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir , penantian penuh harapan akan keselamatan dan kebahagiaan dari manusia. Pada kaki setiap lilin, atau pada kaki Lingkaran Adven, ditempatkan sebuah mangkuk berwarna biru. Warna biru mengingatkan kita pada Bunda Maria, Bunda Allah, yang mengandung-Nya di dalam rahimnya serta melahirkan-Nya ke dunia pada hari Natal.
Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen(pinus/cemara). Dahan-dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” yang senantiasa hijau dan senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.
Lilin-lilin yang dinyalakan mempunyai arti khusus: Lilin pertama adalam masa advent kerap dikenal sebagai lilin Nabi. Nabi, dalam hal ini Yohanes Pembaptis, membawa pesan pertobatan. mengingatkan bahwa kedatangan Sang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus sudah dekat. Raja Damai itu pun akan dimuliakan sampai ke ujung bumi Kedatangan Mesias yang telah direncanakan Allah dan telah diramalkan oleh para Nabi Lilin kedua dalam masa advent kerap dikenal sebagai lilin Malaikat karena Malaikatlah yang membawa kabar sukacita dan damai sejati kepada keluarga kudus dan kepada para Gembala. Damai yang sejati tersebut hanya didapatkan dari Tuhan Yesus yang lahir bagi kita. Agar dapat mengalami damai sejati itu, kita hendaknya menyiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya dengan pertobatan. Lilin ketiga dalam masa advent kerap dikenal sebagai lilin Gembala yang melambangkan bahwa pemberitaan tentang kelahiran Sang Juru Selamat untuk pertama kalinya kepada orang-orang yang tulus dan rendah hati yaitu para gembala . Menurut tradisi kuno, malaikat memberitakan kelahiran Yesus kepada para gembala yang artinya Tuhan datang bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan; Tuhan sebagai gembala umatNya. Lilin keempat dalam masa Advent kerap dikenal sebagai lilin Betlehem. Betlehem mengajak kita untuk berbagi dan awal penggenapan seluruh rencana keselamatan dari Allah, tempat kelahiran Penebus. Betlehem juga berarti Sang Juru Selamat akan lahir di dalam hati kita. Betlehem adalah kota mungil di daerah Yudea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar