Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus
(1 Oktober) ~Perawan dan Pelindung Karya Misi~
(1 Oktober) ~Perawan dan Pelindung Karya Misi~
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga". (Mat 18:3).
Theresia seorang gadis yang sederhana dengan "JALAN
KECILNYA" yang istimewa.
Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan.
Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan.
Itulah jalan kekudusan Santa
Theresia dari kanak-kanak Yesus. Kesuciannya
diraih melalui jalan hidup yang biasa dan sederhana. Ia menunjukkan
bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan
biasanya orang itu.
Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau St Theresia Lisieux dilahirkan di Alencon, Prancis pada tanggal 2
Januari 1873. Theresia adalah puteri bungsu
dari keluarga saleh Beato Louis Martin dan Beata Zelie Martin. Seluruh saudara kandung Theresia nantinya menjadi
biarawati. Ayahnya seorang pembuat
arloji di kota Alencon. Sepeninggal isterinya, ia bersama anak-anaknya pindah
ke Lisieux. Kematian ibunya menimbulkan shock besar pada Theresia sebagai
puteri bungsu. Terpaksa kakaknya, Pauline, menggantikan kedudukan ibunya untuk
merawat dan memperhatikan perkembangannya.
Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya meninggal dunia.
Ayah Theresia lalu memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat
mereka tinggal. Disana terdapat sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa
secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia.
Ketika Theresia berumur sepuluh tahun, seorang kakaknya,
Pauline, masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu amat berat bagi Theresia.
Pauline telah menjadi "ibunya yang kedua", merawatnya dan
mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan ibumu untuk
kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah. Meskipun sudah
satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat menemukan
penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon bantuan Tuhan.
Hingga, suatu hari ia melihat patung Bunda Maria di kamarnya tersenyum padanya
dan seketika ia sembuh dari penyakitnya!
Kepada Yesus ia berjanji tidak akan pernah segan melakukan
apa saja yang dikehendaki Tuhan dari padanya.Kerinduannya itu terungkap dalam
salah satu doanya berikut ini: "Yesus, tentu Engkau senang mempunyai
mainan. Biarlah saya menjadi mainanMu! Anggap saja saya ini mainanMu. Bila akan
Kauangkat, betapa senang hatiku. Jika hendak Kausepak kian kemari, silakan!'
Dan kalau hendak Kautinggalkan di pojok kamar lantaran bosan, boleh saja. Saya
akan menunggu dengan sabar dan setia. Tetapi kalau hendak Kautusuk bolaMu. .
.O, Yesus, tentu itu sakit sekali, namun terjadilah kehendakMu!" Inilah
doa Theresia Martin kepada Kanak-kanak Yesus yang sangat dirindukannya tetapi
belum bisa disambutnya karena umurnya baru 7 tahun. Theresia sangat mencintai
Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara
Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa
bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi saat itu ia
terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu.
Kerinduan Theresia yang begitu besar pada Yesus dan ingin mengikuti teladan 4 orang saudaranya
yang sudah lebih dahulu menjadi suster. Tetapi ia belum bisa diterima karena
umurnya baru 14 tahun. Ia tidak putus asa. Ia. berziarah ke Roma bersama
orangtuanya. Dalam audiensi umum dengan Bapa Suci, ia dengan berani meminta
izin khusus dari Bapa Suci untuk menjadi suster. Permintaannya itu dikabulkan
dan dia boleh masuk biara pada umur 15 tahun. Ia diterima dalam biara
Suster-suster Karmelit di Lisieux, Prancis. Kedua kakaknya sudah lebih dahulu
di biara itu.
Dalam biara Theresia menjalani kehidupan sebagaimana
layaknya seorang Rubiah Karmelit. Tidak ada yang terlalu istimewa. Tetapi, ia
mempunyai suatu rahasia: CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan
tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya."
Jadi, Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa
lemah lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah.
Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan.
Suatu saat seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah
Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya.
Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu
bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani
dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama,
kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia
sangat bahagia.
Sembilan tahun lamanya, ia hidup sebagai suster biasa.
Sebagaimana suster muda lainnya, ia melaksanakan tugas dan doa harian, harus
mengatasi perasaan tersinggung, marah, rasa iri hati dan memerangi kebosanan
serta bermacam ragam godaan lahir maupun batin. Untuk mencapai kesempurnaan
hidup, ia memilih 'jalan sederhana' berdasarkan ajaran Kitab Suci: hidup selaku
seorang anak kecil, penuh cinta dan iman kepercayaan akan Allah dan penyerahan
diri yang total dengan perasaan gembira. Demi cita-cita itu, ia melakukan
hal-hal kecil dan kewajiban-kewajiban sehari-hari dengan penuh tanggungjawab
karena cinta kasihnya yang besar kepada Allah Bapa di surga.
Ia sedih sekali melihat banyak orang menyakiti hati Yesus dengan berbuat dosa dan tidak mau bertobat. Untuk mempertobatkan orangorang berdosa itu, ia mempersembahkan dirinya sebagai korban penyilih dosa-dosa. Ia rajin berdoa dan melakukan tapa bagi semua orang berdosa. Ia juga berdoa bagi para misionaris dan kemajuan Kerajaan Allah di seluruh dunia.
Ia sedih sekali melihat banyak orang menyakiti hati Yesus dengan berbuat dosa dan tidak mau bertobat. Untuk mempertobatkan orangorang berdosa itu, ia mempersembahkan dirinya sebagai korban penyilih dosa-dosa. Ia rajin berdoa dan melakukan tapa bagi semua orang berdosa. Ia juga berdoa bagi para misionaris dan kemajuan Kerajaan Allah di seluruh dunia.
Pada saat Jumat Agung 1896,mulut Theresia penuh dengan darah
dan akhirnya diketahui menderita sakit TBC parah. Namun ia menanggung beban penderitaan itu dengan
gembira. Penyakit ini kemudian merengut nyawanya pada tanggal 30 September 1897
di biara Lisieux. Sebelum menghembuskan nafasnya, ia berjanji untuk menurunkan
hujan mawar ke dunia. Janji ini benar terpenuhi karena banyak karunia Allah
diberikan kepada semua orang yang berdoa dengan perantaraannya.
Theresia meninggal dunia dalam usia yang sangat muda, 24
tahun. Ia mewariskan catatan riwayat pribadinya . Setelah wafat, Theresia
menjadi terkenal setelah buku catatan yang ditulisnya diterbitkan menjadi
sebuah buku “Histoire de’une Ame” atau "Kisah Suatu Jiwa," satu tahun
setelah kematiannya (di Indonesia diterjemahkan dengan judul: 'Aku Percaya akan
Cinta Kasih Allah'). Buku ini member pelajaran berarti pada setiap orang
beriman akan panggilan kekudusan. Di dalamnya ia menunjukkan bahwa kesucian
hidup dapat dicapai oleh siapa saja, betapa pun rendah, hina dan biasa orang
itu. Caranya ialah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari
dengan penuh cintakasih yang murni kepada Tuhan. Theresia adalah seorang Suster
Karmelit yang terkenal di Prancis pada abad 20. Bagi Theresia kekudusan itu
tidak harus sesuatu yang besar dan heroic, tetapi bisa dalam ketersembunyian
dan sederhana. Siapapun dapat dan dipanggil untuk menjadi kudus.
Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia
dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa
Theresia si Bunga Kecil dan diangkat sebagai 'Pelindung Karya Misi Gereja'.
Kemudian oleh Paus Pius XII (1939-1958), Theresia diangkat sebagai 'Pelindung
Prancis'.
Tanggal 19 Oktober 1997, Theresia menjadi wanita ke-3 yang
diberi gelar Doktor Gereja.
Ada yang kontras dalam kehidupan St. Theresia yang tenang
dan tersembunyi , dan pada saat setelah meninggal menjadi tokoh iman yang
mendunia dengan gelar santa sekaligus Doktor Gereja.
Kita pun dapat menjadi kudus dengan cara-cara sederhana
seperti yang dilakukan oleh St. Theresia dari Lisieux dengan jalan kecilnya. Mari lakukan tanggungjawab harian. Itulah jalan kesucian.
DOA
O Santa
Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
tolong
petikkan bagiku sekuntum mawar
dari
taman surgawi dan
kirimkan
padaku dengan suatu amanat cinta.
O Bunga
Kecil dari Yesus
mintalah
kepada Allah hari ini
untuk
menganugerahkan rahmat yang sangat kubutuhkan ………
(katakan
kepada St. Theresia permohonanmu)
Santa
Theresia, bantulah aku untuk senantiasa percaya
kepada
belaskasih Allah yang sedemikian besar,
sebagaimana
telah engkau wujudkan dalam hidupmu,
sehingga
aku boleh mengikuti 'Jalan Kecil'mu setiap hari.
Amin.
Referensi :Yesaya, Doa
Katolik.
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso
BalasHapus