Setelah mengetahui sedikit banyak
tentang kehidupan beberapa Santo Santa, saya semakin kagum kepada rahmat yang
Tuhan Yesus berikan pada setiap orang, juga kepada saya dan anda, yaitu
rahmat-Nya itu unik bagi setiap orang.
RahmatNya menyempurnakan kodrat. RahmatNya akan melengkapi segala
kelemahan dan kelebihan manusia agar manusia itu dapat menjadi lebih dekat
kepadaNya. Cara Roh Kudus bekerja pada orang pendiam akan berbeda dengan cara
kerjaNya pada orang yang suka heboh, juga akan beda bagi orang seperti anda dan
saya.
Sungguh, seperti seorang
Bapa di dunia yang sayang pada anaknya, demikian juga Ia, Bapa kita yang ada di
surga juga ingin dekat dan selalu mencintai anak-anakNya.
Kagum dengan karya Roh
Kudus dalam St. Theresia Avila
Saya melihat ada
kelemahan yang Roh Kudus perbaiki dalam kehidupan seorang Santa ini, juga dalam
karya tentang cara berdoa (Puri Batin) saya melihat Roh Kudus memberikan
inspirasi sesuai dengan kodrat Santa yang berasal dari keluarga bangsawan yang
akrab dengan yang namanya puri.
Cara berdoa yang sungguh luar biasa dari Santa kita ini adalah
ada 3 hal yang harus kita sadari saat berdoa:
1. Sadar sedang berdoa
Seringkali kita berdoa
tanpa hati, .... cepat sekali kata-katanya dan tanpa bobot.
Doa Rosario full cuman 15
menit, wah...ngebut tuh ... Doa Bapa Kami atau Salam Maria 10 detik... saat
mengucapkan:
"Bapa Kami yang ada
di surga dimuliakanlah nama-Mu" .... dst, dstnya tanpa arti sama sekali,
tanpa merasa sedang berdoa dan berdosa.
2. Sadar pada siapa kita berdoa
Kita sedang berbicara
pada Allah Bapa yang sangat mencintai kita. Jadi saat kita mengucapkan kata
"Bapa", bayangkanlah Ia ada di depan kita, memandang kita dengan
cintaNya. Ia melihat kedalaman hati kita dan kita mempersembahkan hati kita
kepadaNya yang selalu menerima dan mencintai kita apa adanya.
3. Sadar kita ini berdosa dan selalu butuh kerahimanNya.
Dengan kesadaran ini,
akan membuat hati kita menjadi berkobar-kobar untuk terus menantikanNya setiap
saat karena Ia adalah Allah yang maharahim yang tidak pernah menolak hati yang
remuk redam.
Ketika saya mendengarkan
penjelasan ini, hati saya sungguh bersukacita dan bersyukur akan rahmatNya
dalam kehidupan ini.
Bila anda rindu untuk
memperoleh kemenangan atas masalah2 anda, bila anda rindu untuk mempunyai cinta
yang menyala kepada Tuhan Yesus Kristus, mari kita belajar dari St. Theresia
Avila tentang cara berdoa diatas dan mempraktekkannya.
Jadi untuk praktek cara doa diatas (misal mau doa Bapa Kami)....
ingat kata kuncinya :
sedang apa, pada siapa,
siapa saya
"Sedang apa?" sedang berdoa, ingatlah
anda sedang berdoa
"Pada siapa?" pada Bapa yang mengasihi
anda
"Siapa saya?" saya berdosa butuh
kerahiman-Nya
dengan 3 kesadaran tadi
kita mulai ucapkan: "Bapa kami... dst"
Catatan:
Kesadaran diatas itu
membantu kita untuk lebih fokus & mencintaiNya saat berdoa.
Doa bukanlah banyak
berpikir, tetapi banyak mencinta (St Theresia Avila)
Bagaimana bila ada pelanturan?
Jangan dilawan dengan
keras atau marah atau jengkel, tapi tersenyumlah karna itu memang kelemahan kita
manusia. Abaikan pelanturan, langsung kembali lagi ke doa anda yang semula.
Selamat berdoa, bila
sudah kuat, kuatkan juga saudara-saudara yang lain.
GBU
( artikel diambil dari FB: MICHAEL CHRISTIANO HADY·15 OKTOBER 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar